BAMBU HALIMPU (02)
PUSPA BANGSA
Saat mengantar Narya ke rumah Ibu Nunung, kakak Kaget!
Karena di rumahnya banyak sekali tanaman hiasnya. Kakak baru tahu kalau Ibu Nunung itu pencinta tanaman hias.
Waktu itu Ibu Nunungnya sedang keluar, jadi Kakak menemani Nayra untuk menunggunya. Saat menunggu Ibu Nunung, Kami melihat-lihat tanaman hiasnya. Teman-teman, ada satu tanaman yang kakak tertarik saat pertama melihatnya. Setelah mencari tahu ternyata itu adalah Puspa Bangsa. Kakak memiki aplikasi untuk mengenali jenis-jenis tanaman.
Nah, jadi di Zoom Anak Mandalangit malam ini kita sama-sama belajar tentang tanaman Puspa Bangsa yang merupakan salah satu Tanaman Nasional Negara Indonesia.
Alhamdulillah, pembuka dari kak Putri di Zoom Anak Mandangit. Tadi siang Pak Japar mengatakan, karena tema tentang bambu itu berat, apalagi belajar tentang Taksonomi, jadi beliau minta di seling dengan tema lain dan kalau bisa tema tentang tanaman hias bambu. Karena malam ini Pak Japar akan mengajak anak dan keponakan-keponakannya. Saat mendengar itu kami panik, karena Aku, Naomi, dan Eriska belum ada yang bisa menyampaikannya, jadi Aku minta Kak Putri yang menyampaikannya.
Teman-teman, setiap Negara itu memiliki Bunga Nasional masing-masing, loh. Seperti
Amerika - Bunga Mawar
China - Bunga Prem
Malaysia - Bunga Sepatu
Rusia - Bunga Chemomile
Jepang - Bunga Sakura
Jerman - Bunga Jagung
Turki - Bunga Tulip
Ukraina - Bunga Matahari
Argentina - Bunga Ceibo
Australia - Bunga Edeluwis
Spanyol - Bunga Anyelir
Prancis - Bunga Iris
Vietnam - Bunga Terarai
Kamboja - Bunga Rumdul
Laos - Bunga Kamboja
Myanmar - Bunga angsana
Sri Langka - Bunga Water Lily
India - Bunga Lotus
Belanda - Bunga Tulip
Portugal - Bunga Lavender
Australia - Bunga Golden Wattle, dan lain sebagainya
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Negara Indonesia ternyata memiliki Tiga Bunga Nasional teman-teman.
Bunga Nasional adalah bunga yang dapat mewakili sebuah Bangsa dan Negara. Indonesia sendiri memilih Tiga Bunga Nasional yang ditetapkan melalui KEPRES NOMOR 4/1993.
Apa saja bunga Nasional Negara Indonesia?
Ayo kita mulai!
1. BUNGA MELATI PUTIH
Tanaman dengan nama latin Jasminum Sambac ini memiliki bunga kecil berwarna putih yang mengeluarkan aroma harum.
Melati putih dijadikan Bunga Nasional karena bunga ini dikenal sebagai bunga Suci, melambangkan kesucian, keanggunan, dan ketulusan. Selain itu, Bunga Melati juga melambangkan keindahan, Keserdehaan dan kerendahan hati.
Bunga Melati tidak hanya memikat karena keharumannya, tapi juga makna Budayanya. Bunga ini memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan agama di Indonesia.
Melati putih dianggap mewakili Negara Indonesia yang sederhana dan elok budi pekerti, karena itu bunga melati disebut sebagai Puspa Bangsa.
2. ANGGREK BULAN
Bunga ini memang tidak harum, tapi bunga ini istimewa.
Anggrek bulan memiliki nama latin Phalaenopsis Amabilis ini dipilih karena mewakili alam Indonesia yang eksotis dan kaya, makanya mendapat julukan Puspa Pesona.
3. PADMA RAKSAKSA
Nah, yang ke tiga adalah bunga Padma Raksaksa atau Rafflesia Arnoldi. Bunga ini dijuluki sebagai Puspa Langka dan dikenal sebagai Bunga Raksaksa.
Rafflesia Arnoldi keunikan karena ukurannya yang besar dan aroma amis yang menarik serangga penyerbunya.
Meskipun memiliki penampilan yang mencolok bunga ini juga menunjukan tentang keindahan yang tersembunyi dibalik hal-hal yang tak lazim. Simbolisme dari Rafflesia Arnoldi mencakup keberanian untuk muncul dari ketidak biasaan dan menginspirasi dengan keunikan.
Itu tadi bunga-bunga Nasional Negara Indonesia yang terdiri dari Puspa Bangsa, Puspa Pesona, dan Puspa Langka.
Teman-teman mungkin masih bingung. Kenapa Kakak menyampaikan tema tentang Bunga Nasional Indonesia, bukan tanaman hias Bambu.
Mohon doanya ya, teman-teman, semoga tempat tanaman hias Mandalangit segera selesai.
Jadi, saat ini tempat tanaman hias barunya belum jadi dan baru ada beberapa tanaman hias, salah satu diantaranya sudah ada tanaman hias Jasminum Samba dan Alhamdulillah sudah ada tiga jenis. Jadi kakak menyampaikannya tentang tanaman bunga melati saja, maaf.
Inilah sedikit yang bisa Kakak sampaikan tentang tanaman hias, dan kalau teman-teman ingin mengenal lebih dalam tentang Tanaman Nasional Indonesia, nanti setelah ini di sesi tanya jawab bersama Nayra. Salam
Terima kasih Kak Putri....
Teman-teman, kita masuk sesi ngobrol-ngobrol. Silahkan, barangkali ada yang ingin ditanyakan tentang tema yang tadi disampaikan Kak Putri tentang Bunga Nasional Indonesia.
"Semoga tempat tanaman hias kita segera selesai ya, Nay, dan semoga nanti tanaman-tanaman hias bambu kita jadi tanaman hiasnya Desa Halimpu, seperti bunga melati...." kata Naomi
"Aamin...." Balasku.
"Nay, aku apa boleh kalau Aku ikut menanam bunga melati?" Tanya Ponakannya Pak Japar.
" Mangga, terima kasih," jawabku.
"Nay, berarti tanaman Nasional Indonesia itu seperti wajib dimiliki oleh pencinta tanaman hias, ya?"
"Iya," jawabku
"Nay, apakah punya tanaman Anggrek Bulan?" tanya anaknya Pak Japar.
"Belum punya, Kak. Rencananya di tempat baru nanti, hanya ikut memelihara tanaman hias bambu saja. Adapun tanaman Anggrek, kami akan memelihara tanaman anggrek bambu. Tapi, kami belum tahu nyarinya dimana, kami sudah dua kali mencari di lebak, tapi bingung, karena kami sama sekali enggak tahu bagaimana tanamannya.
#Cerita anak-anak
#Maaf-maaf sedang belajar menulis, dan baru belajar menulis. Dikutip dari video di Majalah bobo, Wikipedia, dan berbagai sumber, maaf
Bismillah....
BISIKAN BAMBU HALIMPU
Di Desa Halimpu yang indah, tinggalah Seorang gadis kecil bernama Nayra.
Nayra terkenal dengan rasa ingin tahunya yang besar.
Suatu hari, Nayra sedang bermain di dekat rumahnya Ibu Etricha, dan terlihat Ibu Etricha sedang menyiram tanaman hias bambu. Sudah beberapa hari ini ada satu hal yang membuat Nayra heran. Ibu Etricha tidak seperti Ibu-ibu lain yang menanam tanamah bunga, atau tanaman hias yang biasa ditemuinya.
Nayra dengan rasa ingin tahunya, akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada Ibu Etricha tentang tanaman bambu hiasnya.
"Ibu, Etricha," tanya Nayra dengan sopan. "Mengapa Ibu memilih untuk memelihata bambu hias, dan bukan tanaman lainnya.
Ibu Etricha tersenyum, dan mengajak Nayra duduk di beranda yang menghadap ke tempat tanaman hias bambu.
"Bambu bukan hanya tanaman hias biasa, Nay," kata Ibu Etricha. "Bagi orang-orang di Desa Halimpu, bambu memiliki makna yang istimewa. Dulu para leluhur kita mayoritas pengrajin bambu."
Nayra ternganga. "Wow, benar sekali! Serunya. "Dulu Desa Halimpu terkenal dengan anyaman bilik bambunya yang indah ya, Bu?"
Ibu Etricha mengangguk. "Benar sekali, Nay, anyaman bilik bambu Halimpu sangat diminati oleh banyak orang. Sayangnya, tradisi ini sudah mulai pudar. Itulah sebabnya Ibu ingin melestarikan tradisi ini dengan memelihara tanaman hias bambu ini."
Nayra terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Ibu Etricha. "Jadi, Ibu menanam bambu ini untuk mengenang para leluhur dan dan melestarikan tradisi desa?" tanya Nayra dengan suara kecil.
Ibu Etricha tersenyum hangat. "Tepat sekali, Nay. Ini adalah bentuk penghormatan dan rasa cinta Ibu kepada desa dan para leluhur. Saat memelihara tanaman hias bambu, ibu merasa seperti sedang melestarikan tradisi, menghormati dan bangga kepada para leluhur kita."
Nayra merasa tersentuh oleh cerita Ibu Etricha, dia mulai melihat bambu dengan cara yang berbeda. Bambu bukan hanya tanaman hias, tapi simbol sejarah dan budaya Desa Halimpu.
"Nay, Setiap kali angin berhembus dan daun bambu berdesir, ibu merasa leluhur kita seperti sedang berbicara kepada kita, mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan melindungi alam serta menjaga warisan yang telah mereka tinggalkan."
"Ibu, bolehkah aku belajar tentang bambu?" Tanya Nayra dengan antusias.
Ibu Etricha tersenyum lebar. "Tentu saja Nayra, ibu senang sekali kalau kamu ingin belajar tentang bambu. Kita bisa belajar bersama."
Nayra dan Ibu Etricha pun menghabiskan sore itu dengan berbincang-bincang tentang bambu. Nayra belajar banyak hal baru tentang tanaman istimewa ini. Dia juga mulai merasa bangga dengan desa dan budayanya.
Sejak saat itu, Nayra sering membantu Ibu Etricha merawat tanaman hias bambunya. Nayra ingin belajar mengenal lebih dalam tentang bambu, dan ingin melestarikan tradisi desa dan menghormati para leluhurnya.
#Maaf-maaf sedang belajar menulis, maaf